“Besok saya bakal menikah, Abraham,” kata temannya dengan nada gembira.
“Bukankah perkahwinan itu menyenangkan? Apakah Abraham pernah berfikir untuk menikah?” tanyanya.
Abraham tersenyum dan berkata,
”Di masa muda, tiada yang saya fikirkan selain menikah. Pada kenyataannya, begitu inginnya saya mendapatkan isteri sempurna sampai saya keliling dunia untuk mencarinya.”
Di Damaskus, saya bertemu dengan seorang wanita cantik yang baik dan menyenangkan. Tapi dia tak punya pengetahuan umum tentang dunia.
“Di isfahan, saya bertemu pula dengan perempuan yang baik, cantik dan berpengetahuan luas, tapi dia sosial dan tidak tertarik pada kehidupan yang bertunjangkan keagamaan.”
Tanya temannya, ” Abraham seterusnya pergi ke mana?”
Abraham kembali tersenyum “Saya lupa ke mana saya, tapi saya bertemu dengan seseorang perempuan yang benar-benar cantik, agamanya baik dan berpengetahuan luas tapi sayangnya, dia tidak mampu berkomunikasi dengan baik.
“Akhirnya saya ke Cairo dan di sana sesudah mencari ke sana sini, saya bertemu dengan seorang calon yang pada pandangan saya cukup sempurna. Dia memiliki segala sesuatu yang saya dambakan sebagai seorang isteri selama ini. Dia benar-benar sempurna.”
“Habis, kenapa Abraham tidak bernikah sahaja dengannya dan masih membujang sehingga kini?”
Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, Abraham membalas, ” Itulah, dia juga mencari suami sempurna.”
Moral :
“…aku tidak mencari yang terlalu sempurna, tetapi cukup bagiku yang sentiasa belajar untuk menyempurnakan imannya..”
No comments:
Post a Comment